Tugas : Individu
Mata
Kuliah :
Dosen :
TOPIK
SISTEM
PENJAJARAN REKAM MEDIS
S A M R A A N
S A R I
( 13.03.034 )
PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
2013
SISTEM
PENJAJARAN REKAM MEDIS
Sehubungan
dengan dokumen rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka
setiap lembar formulir dokumen rekam medis harus dilindungi dengan cara
dimasukan ke dalam folder atau map sehingga setiap folder berisi data dan
informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara individu. Untuk
kepentingan penyimpanan, folder dokumen rekam medis tidak sama dengan folder
atau map pada umumnya. Pada dokumen rekam medis memiliki ‘lidah’ yang digunakan
untuk menulis nomor rekam medis dan menempelkan kode warnanya. Ketika folder
disimpan, ‘lidah’ tersebut ditonjolkan keluar sehingga akan tampak nomor rekam
medis kode warna diantara folder-folder dokumen rekam medis.
Penyimpanan dokumen rekam medis bertujuan untuk:
1.
Mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali
dokumen rekam medis yang
disimpan
di rak filing.
2. Mudah
mengambil dari tempat penyimpanan
3. Mudah
pengembaliannya
4. Melindungi
dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi
dan biologi.
A. PENGERTIAN
SISTEM PENJAJARAN
Penjajaran
adalah sistem penataan rekam medis dalam suatu sekuens yang khusus agar rujukan
dan pengambilan kembali (retrieve) menjadi mudah dan cepat.
Dokumen
rekam medis yang disimpan kedalam rak penyimpanan tidak ditumpuk melainkan
disusun berdiri sejajar satu dengan yang lain.
Penjajaran dokumen rekam medis mengikuti
urutan nomor rekam medis dengan 3 cara yaitu :
1.
Sistem Penjajaran Berdasarkan Nomor
Langsung (Straight Numerical Filing)
Sistem penjajaran nomor langsung yaitu
suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan folderdokumen
rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan.
14
Primer
(Primary Digits)
|
20
Sekunder
(Secondary Digits)
|
94
Tersier
(Tertiary Digits)
|
Kelebihan :
v Bila
ingin mengambil beberapa dokumen dengan nomor yang berurutan dari rak untuk
keperluan pendidikan, penelitian atau di non aktifkan akan sangat mudah.
v Mudah
melatih petugas-petugas yang harus melaksanakan pekerjaan penyimpanan tersebut.
Kekurangan :
v Petugas
harus memperhatikan seluruh angka nomor rekam medis sehingga mudah terjadi
kekeliruan dalam penyimpanan makin besar angka yang diperhatikan, makin besar
kemungkinan membuat kesalahan.
v Terjadinya
konsentrasi Dokumen rekam medis (DRM) pada rak penyimpanan untuk nomor besar,
yaitu rekam medis dengan nomor terbaru, sehingga beberapa petugas yang bekerja
bersamaan akan berdesak-desakan di satu tempat.
v Pengawasan
kerapian penyimpanan sangat sukar dilakukan, karena tidak mungkin memberikan
tugas bagi seorang staf untuk bertanggung jawab pada rak-rak penyimpanan
tertentu.
v Petugas
sulit ditentukan seksi yang menjadi tanggung jawabnya
v Pekerjaan
tidak tersebar merata diantara petugas
v Kesulitan
dalam penerapan standarisasi atau mengontrolnya
v Makin
besar angka yang diperhatikan, makin besar kemungkinan membuat kesalahan
v Terjadinya
konsentrasi petugas pada rak penyimpanan untuk nomor terbesar
v Petugas
saling berhimpitan apabila mengambil dokumen pada sub rak yang sama
Contoh nomor rekam madis :
20 94 13
20 94 14
20 94 15
20 94 16
20 94 17
|
20 94 23
20 94 24
20 94 25
20 94 26
20 94 27
|
20 94 33
20 94 34
20 94 35
20 94 36
20 94 37
|
2.
Sistem Angka Akhir ( Terminal DigitFiling )
Penyimpanan dengan cara angka akhir disebut dengan “Terminal Digit Filing “. Sistem penjajaran dengan sistem angka akhir atau TDF yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan urutan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok akhir. Untuk menjalankan sistem ini, terlebih dahulu disiapkan rak penyimpanan dengan membaginya menjadi 100 (section) sesuai dengan 2 angka kelompok akhir tersebut, mulai dari section 00;01;02 dan seterusnya sampai section 99.
Penyimpanan dengan cara angka akhir disebut dengan “Terminal Digit Filing “. Sistem penjajaran dengan sistem angka akhir atau TDF yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan urutan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok akhir. Untuk menjalankan sistem ini, terlebih dahulu disiapkan rak penyimpanan dengan membaginya menjadi 100 (section) sesuai dengan 2 angka kelompok akhir tersebut, mulai dari section 00;01;02 dan seterusnya sampai section 99.
Kemudian cara menyimpannya
pada setiap section diisi dengan folder dokumem rekam medis dengan nomor rekam
medis dengan 2 angka kelompok akhir yang sama sebagai digit pertama (Primary
Digit ) sebagai patokan.
Selanjutnya secara berturut-turut
(dibelakangnya) dengan berpatokan pada 2 angka kelompok tengah sebagai digit
kedua (Secondary Digit ) dan patokan berikutnya pada 2 angka kelompok akhir
sebagai digit ketiga (Tertiary Digit ).
Sistem penjajaran dengan sistem angka
akhir yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkanfolder/dokumen
rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok akhir.
14
Tersier
(Tertiary Digits)
|
20
Sekunder
(Secondary Digits)
|
94
Primer
(Primary Digits)
|
Kekurangan :
a.
Penambahan jumlah dokumen rekam medis
selalu tersebar secara merata ke 100 kelompok (section) di dalam rak
penyimpanan.
b.
Petugas-petugas penyimpanan tidak akan
terpaksa berdesak-desakan di satu tempat dimana rekam medis harus disimpan di
rak.
c.
Petugas-petugas dapat diserahi tanggung
jawab untuk sejumlah section tertentu misalnya ada 4 petugar masing-masing
diserahi 25 persen dari total section.
d.
Pekerjaan akan terbagi rata mengingat
setiap petugas rata-rata mengerjakan jumlah rekam medis yang hampir sama setiap
harinya untuk setiap section sehingga mudah mengingat letak dokumen rekam
medis.
e.
Rekam medis yang tidak aktif dapat
diambil dari rak penyimpanan dari setiap section, pada saat ditambahnya rekam
medis baru di section tersebut.
f.
Jumlah rekam medis untuk setiap section
terkontrol dan bisa dihindarkan timbulnya rak-rak kosong.
g.
Dengan terkontrolnya jumlah rekam medis,
membantu memudahkan perencanaan peralatan penyimpanan (jumlah rak).
h.
Kekeliruan menyimpan (misfile) dapat
dicegah, karena petugas penyimpanan hanya memperhatikan 2 angka saja dalam
memasukkan rekam medis kedalam rak sehingga jarang terjadi kekeliruan membaca
angka.
Kekurangan :
a.
Latihan dan bimbingan bagi petugas
penyimpanan dalam hal sistem angka akhir, mungkin lebih lama dibandingkan
latihan dengan sistem penomoran langsung,tetapi umumnya petugas dapat dilatih
dalam waktu yang tidak terlalu lama.
b.
Membutuhkan biaya awal lebih besar
karena harus menyiapkan rak penyimpanan terlebih dahulu.
Contoh nomor rekam medis :
13 20 94
14 20 94
15 20 94
16 20 94
17 20 94
18 20 94
19 20 94
20 20 94
|
23 20 94
24 20 94
25 20 94
26 20 94
27 20 94
28 20 94
29 20 94
30 20 94
|
33 20 94
34 20 94
35 20 94
36 20 94
37 20 94
38 20 94
39 20 94
40 20 94
|
3.
Sistem Angka Tengah ( Middle Digit
Filing )
Sistem penjajaran dengan sistem angka tengah atau MDF yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok tengah. Kelebihan dan kekurangan sistem ini sama dengan TDF namun yang membedakan adalah angka yang terletak di tengah-tengah menjadi angka pertama, pasangan angka yang terletak paling kiri menjadi angka kedua, dan angka yang paling kanan menjadi yang ketiga.
Sistem penjajaran dengan sistem angka tengah atau MDF yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok tengah. Kelebihan dan kekurangan sistem ini sama dengan TDF namun yang membedakan adalah angka yang terletak di tengah-tengah menjadi angka pertama, pasangan angka yang terletak paling kiri menjadi angka kedua, dan angka yang paling kanan menjadi yang ketiga.
Mensejajarkan
folder/dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2
angka kelompok tengah.
14
Sekunder
(Secondary Digits)
|
20
Primer
(Primary Digits)
|
94
Tersier
(Tertiary Digits)
|
Kelebihan :
1)
Konvensi dari sistem penjajaran straight
numerical lebih mudah, berkas dapat
ditransfer
dengan blok terdiri dari 100 charts
2) Sistem
angka tengah penyebaran nomor-nomor lebih merata pada rak penyimpanan
3)
Kejadian misfiled dapat dihindari
4) Petugas
dapat diberi tanggung jawab untuk masing-masing section
Kekurangan :
1) Lebih
lama dalam melatih petugas yang melaksanakan penjajaran
2)
Membutuhkan biaya awal lebih besar harus menyiapkan rak penyimpanan terlebih
dahulu
Contoh
nomor rekam medis :
20
94 13
20
94 14
20
94 15
20
94 16
20
94 17
20
94 18
20
94 19
20
94 20
|
21
94 13
21
94 14
21
94 15
21
94 16
21
94 17
21
94 18
21
94 19
21
94 20
|
22
94 13
22
94 14
22
94 15
22
94 16
22
94 17
22
94 18
22
94 19
22
94 20
|
Contoh sistem penjajaran :
SNF TDF MDF
01 25 75
30 65 25
01 25 75
01 25 76
30 65 26
01 25 76
02 25 75
01 25 75
02 25 75
02 25 76
02 25 75
02 25 76
30 65 25
01 25 76
30 65 25
30 65 26
02 25 76
30 65 26
Warna tersebut ditempelkan dibawah nomor
rekam medis yang bersangkutan. Misalnya pada nomor rekam medis 2 angka kelompok
akhir adalah 21 maka, di bawah nomor akan ditempel warna kuning dan ungu.
B.
PENCEGAHAN SALAH LETAK DOKUMEN REKAM
MEDIS ( Misfile ) DENGAN
KODE WARNA
Penyimpanan dokumen rekam medis sering
kali terjadi kesalahan letak. Hal ini terjadi karena banyaknya dokumen rekam
medis yang harus di ambil dan disimpan setiap hari. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka sistem penjajaran TDF dan MDF dapat diberi kode warna sesuai
dengan 2 angka kelompok yang digunakan patokan panyimpanan (untuk TDF 2 angka
kelompok akhir sedangkan untuk MDF dengan 2 angka kelompok tengah ).
Kode warna yang dimaksud adalah
setiap angka diberi warna tertentu yaitu :
Angka Warna
1 Purple = ungu
2 Yellow = kuning
3 Dark green = hijau tua
4 Orange = orange
5 Light blue = biru muda
6 Born = coklat
7 Cerise = kemerahan
8 Light green = hijau muda
9 Red = merah
0 Dark blue = biru tua
Warna-warna tersebut ditempelkan dibawah nomor rekam medis yang bersangkutan.
Angka Warna
1 Purple = ungu
2 Yellow = kuning
3 Dark green = hijau tua
4 Orange = orange
5 Light blue = biru muda
6 Born = coklat
7 Cerise = kemerahan
8 Light green = hijau muda
9 Red = merah
0 Dark blue = biru tua
Warna-warna tersebut ditempelkan dibawah nomor rekam medis yang bersangkutan.
C.
TRACER
Tracer atau
kartu petunjuk yaitu kartu yang digunakan untuk pengganti dokumen rekam medis
yang diambil dari rak penyimpanan untuk digunakan berbagai keperluan.
Isi
atau data pada tracer :
-
Nomor rekam medis
-
Tanggal peminjaman
-
Tanggal pengembalian
-
Unit atau orang yang menggunakan
Keperluan :
1. Pengendalian
dokumen rekam medis yang telah disimpan.
Dokumen rekam medis yang telah disimpan selalu akan digunakan
kembali untuk keperluan pelayanan, pelatihan dan lain-lain. Agar dokumen rekam
medis yang keluar dari rak filing tersebut dapat dikendalikan
sehingga mudah diketahui keberadaan dan penggunaannya, maka setiap pengambilan
dokumen rekam medis harus disisipi tracer.
Tracer atau
kartu petunjuk yaitu kartu yang digunakan untuk mengganti dokumen rekam medis
yang diambil untuk digunakan berbagai keperluan. Setiap dokumen rekam medis
akan diambil, maka pada tracer harus dicatat:
1. Nomor
rekam medis dan nama pasien yang bersangkutan
2. Tanggal
pengambilan
3. Digunakan
oleh siapa
4. Digunakan
untuk apa
5. Dan
dimana (unit pelayanan apa)
Tracer selain
bermanfaat sebagai petunjuk keberadaan dokumen rekam medis, bermanfaat
pula untuk menhitung tingkat penggunaan dokumen rekam medis per periode waktu
(misalnya perbulan). Cara menghitungnya dengan menggunakan rumus :
Selain tingkat penggunaan dokumen rekam
mdis secara umum tersebut, dapat pula dihitung tingkat penggunaan berdasarkan
tujuan penggunaan atau unit penggunaan dengan cara yang sama. Tingkat
penggunaan dokumen rekam medis tersebut bermanfaat untuk mengukur aktifitas
filing yang digunakan untuk perencanaan tenaga dan sarana penyimpanan dokumen
rekam medis.
2.
Pengendalian ketidaklengkapan isi
rekam medis
Sistem pengendalian ketidaklengkapan isi
rekam medis yaitu suatu sistem yang bertujuan mengendalikan dokumen rekam medis
yang dikembalikan ke unit pencatatan data rekam medis untuk dilengkapi isi
datanya perlembar formulir sehingga dapat diketahui dimana dokumen rekam medis
tersebut berada dan kapan diserahkan serta kapan dikembalikan ke asembling
lagi.
Pengendalian tersebut diawali dengan
kegiatan penelitian isi data rekam medis pada setiap lembar formulir rekam
medis yang telah diserahkan ke unit rekam medis. Ketidaklengkapan isi tersebut
dicatat pada kartu kendali dan kertas kecil.SISTEM PENJAJARAN REKAM MEDIS