Tugas :
Individu
Mata
Kuliah : MIK I
Dosen : Lilik
Meilany,AMd.PK,SSt MIK
TOPIK
I
SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN REKAM MEDIS
S A M R A A N
S A R I
13.03.034
PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah swt. karena atas rahmat dan petunjuknya, kami dapat menyelesaikan
penulisan Makalah MIK I “Sejarah dan Perkembangan Rekam Medis”
Makalah ini membahas tentang sejarah rekam
medis baik di tingkat internasional maupun nasional.
Namun demikian, kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu segala
kerendahan hati, kritik dan saran dari berbagai pihak kami harapkan demi untuk
penyempurnaan makalah berikutnya.
Akhir
kata penulis mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.
Makassar, 01 Oktober 2013
Penyusun,
Samra
ansari
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.
Latar belakang....................................................................................... 1
B.
Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II.. PEMBAHASAN........................................................................... 2
1. Sejarah rekam medis tingkat internasional............................................. 2
2. Sejarah rekam medis tingkat internasional............................................. 3
3. Sejarah rekam medis tingkat internasional............................................. 4
4. Sejarah rekam medis tingkat internasional............................................. 5
5. Sejarah rekam medis tingkat internasional............................................. 6
6. Sejarah rekam medis tingkat nasional.................................................... 7
7. Sejarah rekam medis tingkat nasional
BAB III PENUTUP...................................................................................... 9
Kesimpulan................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Rekam medis merupakan
salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter
dan dokter gigi. Di dalam rekam medis berisi data klinis pasien selama proses
diagnosis dan pengobatan (treatment). Oleh karena itu setiap kegiatan pelayanan
medis harus mempunyai rekam medis yang lengkap dan akurat untuk setiap pasien
dan setiap dokter dan dokter gigi wajib mengisi rekam medis dengan benar,
lengkap dan tepat waktu.
Secara teoritis Rekam
medis dapat diartikan sebagai “keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang identitas, anamnase, penentuan fisik laboratorium, diagnosa
segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, termasuk
pengobatannya, baik yang menjalani rawat jalan, rawat inap, atau rawat gawat
darurat”.
Dengan demikian rekam
medis seorang pasien harus berisikan segala informasi tentang status kesehatan
pasien, dimana hal ini dapat dijadikan dasar dalam menentukan tindakan lebih
lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya pada pasien tersebut
di sarana pelayanan kesehatan
B.
TUJUAN
v
Mengetahui sejarah perkembangan rekam medis di tingkat
internasional
v
Mengetahui sejarah perkembangan rekam medis di tingkat
nasional
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Perkembangan Rekam
Medis Tingkat Internasional
Rekam medis sebagai
catatan dan ingatan tentang praktek kedokteran telah dikenal orang sejak zaman
palaelolitikum 25.000 Sebelum Masehi yang ditemukan di gua batu Spayol. Di
Zaman Babylon, pengobatan di Mesir, Yunani dan Roma menulis pengobatan dan
pembedahan yang penting pada dinding-dinding gua, batang kayu dan bagan tabel
yang dibuat dari tanah liat yang dibakar. Selanjutnya dengan berkembangnya
Hieroglyph (tulisan mesir kuno) ditemukan catatan pengobatan pada dinding makam
dan candi Mesir serta diatas papyrus (semacam gulungan kertas yang terbuat dari
kulit). Salinan papyrus yang ditulis pada tahun 1600 SM yang ditemukan oleh
Edwin Smith pada abad ke 19 di mesir masih tersimpan di New York Academy Of
Medicine. Sedangkan di University Of Leipzig menyimpan papyrus ebers yang
ditulis pada 1550 SM yang ditemukan diantara kaki mumi didekat Thebes pada
tahun 1872.
1.
Pada Zaman Mesir kuno
·
Dewa Thoth
Seorang ahli pengobatan, yang sampai dijuluki dengan Dewa Kebijaksanaan. ia mengarang antara 36 s.d 42 buku. Enam buku diantaranya mengenai masalah kedokteran (Tubuh manusia, penyakit, alat-alat pengobatan dan kebidanan)
Seorang ahli pengobatan, yang sampai dijuluki dengan Dewa Kebijaksanaan. ia mengarang antara 36 s.d 42 buku. Enam buku diantaranya mengenai masalah kedokteran (Tubuh manusia, penyakit, alat-alat pengobatan dan kebidanan)
·
Imhotep
Hidup di zaman piramid antara 3000 – 2500 SM, menjabat sebagai Kepala Arsitek Negeri dan Penasehat Medis Raja Fir’aun. ia adalah seorang dokter yang mendapat kehormatan sebagai medical demiggod. ia membuat papyrus yaitu dokumen imlu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan.
Hidup di zaman piramid antara 3000 – 2500 SM, menjabat sebagai Kepala Arsitek Negeri dan Penasehat Medis Raja Fir’aun. ia adalah seorang dokter yang mendapat kehormatan sebagai medical demiggod. ia membuat papyrus yaitu dokumen imlu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan.
·
Ebers Papyrus
Papyrus ini oleh Universitas Leipzing (Polandia) berisi observasi yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.
Papyrus ini oleh Universitas Leipzing (Polandia) berisi observasi yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.
2.
Pada zaman Yunani kuno
Terdapat
seseorang yang dikenal sebagai dewa kedokteran yakni Aeculapius. Tongkatnya
yang dililit oleh ular menjadi simbol kedokteran sampai saat ini.
Selain itu dikenal juga Hippocrates sebagai bapak ilmu kedokteran. beliaulah yang banyak menulis tentang pengobatan penyakit dengan metode ilmu modern, mengenyampingkan ramalan dan pengobatan mistik, serta melakukan penelitian observasi dengan cermat yang sampai saat ini masih dianggap relevan. Hasil penelitian terhadap pasien tersebut sampai saat ini juga masih dapat dibaca oleh para dokter. Beliau mengajarkan pentingnya menuliskan catatan penemuan medis kepada murid-muridnya.
Selain itu dikenal juga Hippocrates sebagai bapak ilmu kedokteran. beliaulah yang banyak menulis tentang pengobatan penyakit dengan metode ilmu modern, mengenyampingkan ramalan dan pengobatan mistik, serta melakukan penelitian observasi dengan cermat yang sampai saat ini masih dianggap relevan. Hasil penelitian terhadap pasien tersebut sampai saat ini juga masih dapat dibaca oleh para dokter. Beliau mengajarkan pentingnya menuliskan catatan penemuan medis kepada murid-muridnya.
3.
Pada zaman Romawi
Setelah zaman yunani berakhir kemudian berganti dengan zaman Romawi. di zaman ini terdapat tokoh-tokoh yang cukup berperan dalam perkembangan dunia kedokteran yaitu Galen dan St. Jerome yang memperkenalkan pertama kali istilah rumah sakit (Hospitalia) yang didirikannya pertama kali di Roma italia pada tahun 390 M.
Setelah zaman yunani berakhir kemudian berganti dengan zaman Romawi. di zaman ini terdapat tokoh-tokoh yang cukup berperan dalam perkembangan dunia kedokteran yaitu Galen dan St. Jerome yang memperkenalkan pertama kali istilah rumah sakit (Hospitalia) yang didirikannya pertama kali di Roma italia pada tahun 390 M.
4.
Pada zaman Byzantium
Perkembangan ilmu kedokteran hanya mencapai pada 3 abad pertama. Adanya pencatatan apa yang dilakukan oleh para rahib (dokter kuno). Dikenal beberapa pengarang ilmu kedokteran : Aetius, Alexander, Oribasius & Faul.
Perkembangan ilmu kedokteran hanya mencapai pada 3 abad pertama. Adanya pencatatan apa yang dilakukan oleh para rahib (dokter kuno). Dikenal beberapa pengarang ilmu kedokteran : Aetius, Alexander, Oribasius & Faul.
5.
Pada zaman Yahudi
Ditemukan buku “ Leviticus” yang membicarakan hal sanitasi dan higienis : Efek menyentuh benda-benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan, jenis makanan yang mengandung gizi, cara membersihkan ibu yang baru bersalin. Segi kebersihan lainnya.
Ditemukan buku “ Leviticus” yang membicarakan hal sanitasi dan higienis : Efek menyentuh benda-benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan, jenis makanan yang mengandung gizi, cara membersihkan ibu yang baru bersalin. Segi kebersihan lainnya.
6.
Pada zaman keemasan Dinasti Islam zaman Muhammad)
Pada perkembangan zaman keemasan Dinasti Islam, Avicena (Ibnu Sina) dan Rhazes merupakan tokoh yang berperan dalam penulisan catatan klinik yang lebih baik maupun buku-buku kedokteran seperti “Treatise on Smallpox and Measles”.
Pada perkembangan zaman keemasan Dinasti Islam, Avicena (Ibnu Sina) dan Rhazes merupakan tokoh yang berperan dalam penulisan catatan klinik yang lebih baik maupun buku-buku kedokteran seperti “Treatise on Smallpox and Measles”.
7.
Pada zaman
Renaissance
Pentingnya rekam medis mulai sangat terasa sejak didirikannya Rumah Sakit St. Barthelomew di London. RS ini sangat menekankan pencatatan laporan/ instruksi medis yang harus dilakukan oleh seorang dokter sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada pasiennya. RS ini juga yang mempelopori adanya pendirian perpustakaan kedokteran.
Pentingnya rekam medis mulai sangat terasa sejak didirikannya Rumah Sakit St. Barthelomew di London. RS ini sangat menekankan pencatatan laporan/ instruksi medis yang harus dilakukan oleh seorang dokter sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada pasiennya. RS ini juga yang mempelopori adanya pendirian perpustakaan kedokteran.
8.
Abad 18
Pada abad 18, Rumah Sakit
Penansylavania di Philadelphia didirikan oleh Benyamin Franklin pada tahun
1752. Kemudian tahun 1771 rumah sakit New York didirikan. dan pencatatan rekam
medis baru dilakukan pada tahun 1793 yaitu registrasi pasien baru. Tahun 1862
pengindeksan penyakit dan kondisi penyertanya baru dilakukan.
9.
Abad 19
Pada perkembangan dunia rekam medis
semakin berkembang, dengan dibukanya rumah sakit umum Massacussect di Boston
tahun 1801. RS ini memiliki rekam medis dan katalog pasien lengkap. tahun 1871
mulai menginstruksikan bahwa setiap pasien yang dirawat harus dibuat Kartu
Indeks Utama Penyakit (KIUP).
10. Abad 20
Pada abad 20 rekam medis baru menjadi pusat perhatian
secara khusus pada beberapa rumah sakit, perkumpulan/organisasi/ikatan tenaga
medis (dokter) di negara barat. Pada tahun 1902 American Hospital Association
(AHA) untuk pertama kalinya melakukan diskusi rekam medis. Hingga tahun 1905
seorang dokter berkebangsaan Amerika dr. Wilson mengemukakan pidato ilmiahnya
tentang “A clinical chart for the record of patient in small hospital” atau
inti pidatonya yaitu tentang pentingnya nilai rekam medis yang lengkap demi
kepentingan pasien maupun pihak rumah sakit. Perkembangan berikutnya yaitu
sebagai berikut :
a.
Tahun 1935 di Amerika
mulai muncul 4 buah sekolah rekam medis
b.
Tahun 1955 sekolah
tersebut telah berkembang hingga 26 sekolah.
c.
Di Inggris didirikan 4 buah sekolah rekam medis tahun 1948.
d.
Australia medirikan sekolah rekam medis oleh seorang ahli
rekam medis berkebangsaan Amerika Ny. Huffman.
Hippocrates yang
lahir pada tahun 450 SM dikenal sebagai “ Bapak Ilmu Kedokteran “ memerintahkan
kepada murid-muridnya Thesalu, Dracon dan Dexippus untuk mencatat dan
memelihara semua penemuannya tentang penyakit pasien-pasiennya secara rinci.
Francis adams pada tahun 1849 menerjemahkan catatan yang ditulis oleh
Hippocrates, salah satunya adalah riwayat dan perjalanan penyakit istri
Philinus setelah melahirkan sampai meninggal.
Di Roma, 600 tahun
sesudah Hippocrates, seorang dokter bernama Galen mencatat riwayat dan
perjalanan penyakit pasien yang ditulis dalam bahasa latin. Selanjutnya oleh
Ibnu Sina (980-1037), mengembangkan ilmu kedokteran tersebut berdasarkan
catatan- catatan jaman Hippocrates.
Rumah sakit St Bartholomew
London, Inggris, merupakan rumah sakit yang menyimpan rekam medis sejak dibuka
pada tahun 1137. pada saat Raja Henry ke 8 (1509-1547) berkuasa, rumah sakit
tersebut membuat peraturan tentang menjaga kerahasiaan dan kelengkapan isi
rekam medis. Pada jaman ini perkembangaan ilmu kedokteran semakin pesat seiring
dengan itu diikuti pula pencatatan kedalam rekam medis yang digunakan untuk
pengelolaan pasien dan perkembangan ilmu. Inilah rumah sakit pertama yang
mempunyai perpustakaan kedokteran yang kini catatan medis tersebut dapat
disamakan dengan rekam medis. Selanjutnya dengan mulai dikenalnya ilmu
statistic pada abad 17-18 peranan data rekam medis menjadi sangat penting untuk
meghitung angka kesakitan dan kematian di rumah sakit tertentu atau pada
wilayah tertentu.
Di Amerika, Rumah
Sakit Penzylvania yang didirikan pada tahun 1752 menyimpan indeks pasien yang
disimpan sampai sekarang. Sedangkan Rumah Sakit Massachusete, Boston, oleh
pustakawan Grace Whiiting Meyers (1859-1957) mulai membuat catalog
catatan-catatan rekam medis pasien dan menggunakan Terminology Medis
(istilah-istilah kedokteran).
Kebutuhan tentang perlunya rekam medis diseluruh dunia pada awal abad 20 semakin berkembang dengan adanya akreditasi pelayanan kesehatan yang mendorong didirikannya asosiasi-asosiasi perekam medis di setiap Negara. Akreditasi pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti tertulis proses pelayanan kesehatan dan administrasi untuk dinilai.
Kebutuhan tentang perlunya rekam medis diseluruh dunia pada awal abad 20 semakin berkembang dengan adanya akreditasi pelayanan kesehatan yang mendorong didirikannya asosiasi-asosiasi perekam medis di setiap Negara. Akreditasi pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti tertulis proses pelayanan kesehatan dan administrasi untuk dinilai.
Pencatatan data ke
dalam rekam medis dan pengelolaannya diperlukan ilmu dan keahlian. Oleh karena
itu para perekam medis mendirikan asosiasi-asosiasi (perhimpunan) perekam medis
disetiap Negara di dunia ini. Misalnya di Amerika didirikan AHIMA (American
health information management association) dan perhimpunan di dunia menyatu
dalam IFHRO (international health record organization), sedangkan di Indonesia
bernama PORMIKI (perhimpunan organisasi profesianal perekam medis dan informasi
kesehatan indonesia).
Keputusan-keputusan
pelayanan medik/klinis dan manajemen pelayanan kesehatan yang didasarkan pada
data dan informasi yang akurat (evidence base) diperoleh
karena adanya pencatatan data rekam medik. Selanjutnya pada tahun 1902 dalam
pertemuan Asosiasi Rumah Sakit Amerika mengemukakan pentingnya kelengkapan
pencatatan data perawatan pasien ke dalam rekam medik sebagai tanggung jawab
dokter. Sejalan dengan perkembangan akreditasi rumah sakit di Amerika, maka
standarisasi rekam medik mulai dibuat.
Pada tahun 1935, rumah
sakit St. Mary di Duluth Minnesota berafilisai dengan College of Sta
Schotlastica membuka pendidikanMedical Record Librarians yang
pertama. Perkembangan berikutnya, pendidikan khusus tentang rekam medik
diselenggarakan di beberapa tempat yaitu :
a)
RSU
Massachuchetts, Boston, dengan instruktur Genevive Chase.
b)
RSU
Rochester, New York, dengan instruktur Je Harned Bufkin.
c)
RS St.
Mary’s Duluth, Minnesota, dengan instruktur Suster M Patricia,
OSB.
d)
RS St.
Joseph, Chicago, dengan instruktur Edna K Huffman.
Kemudian diikuti dengan pembukaan pendidikan Medical
Record Technician pada tahun 1953 di Amerika oleh America
Assosiation of Record Librarians dengan memperoleh grant dari WK
Kellog Foundation.
Dari fakta di atas, menunjukkan bahwa sejarah
perkembangan rekam medik selalu mengiringi perkembangan ilmu kedokteran. Hal
ini menunjukkan pula bahwa kepentingan rekam medik pada
mulanya untuk membantu mengingat para dokter dalam pelayanannya kepada pasien.
Dengan demikian, kegiatan utamanya adalah catat-mencatat dan
mendokumentasikannya. Kemudian sejak zaman Hipocrates pencatatan pelayanan
medik ke dalam rekam medik mulai diwajibkan untuk keperluan studi para muridnya
dalam mempelajari ilmu kedokteran. Cara seperti ini dipertahankan sampai saat
ini sehingga rekam medik menjadi salah satu pilar berkembangnya ilmu
kedokteran. Pada zaman Hipocrates itulah, rekam medik sudah mulai digunakan
sebagai sumber ilmu pengetahuan dan mungkin sudah digunakan untuk penelitian.
Namun bila kedudukan rekam medik bila disandingkan dengan ilmu kedokteran,
rekam medik ditempatkan pada posisi penunjang dalam pelayanan kepada pasien
yaitu urusan catat-mencatat, simpan menyimpan dan pengambilan kembali guna
keperluan dokter dalam palayanan kepada pasien.
B.
Sejarah dan Perkembangan
Rekam Medis Tingkat Nasional
Di Indonesia sejarah dan perkembangan
rekam medis dijumpai dengan adanya resep-resep jamu warisan nenek moyang yang
diturunkan dari generasi ke generasi melalui catatan pada daun lontar dan
sarana lain yang dapat digunakan sesuai dengan zamannya.
Walapun pelayanan RM di Indonesia telah
ada sejak zaman penjajahan, namun perhatian untuk pembenahan yang lebih baik
dapat dikatakan mulai sejak diterbitkannya
1.
Keputusan Men.Kes.RI No. 031/Birhup/1972 yang menyatakan
bahwa semua rumah sakit diharuskan mengerjakan medical recording dan reporting,
dan hospital statistic. Keputusan tersebut kemudian dilanjutkan dengan adanya
2.
Keputusan Men.Kes.RI No. 034/Birhup/1972 tentang Perencanaan
dan Pemeliharaan Rumah Sakit. “ Guna menunjang Rencana Induk (Master Plan) yang
baik, maka setiap RS diwajibkan : mempunyai dan merawat statistik yang up to
date, membina medical record berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan “.
3.
Keputusan Men.Kes.RI No. 134/MenKes/SK/IV/78, tgl 28 April
1978, tentang SOTK RSU. “ Sub Bagian (Urusan) Pencatatan Medik mempunyai tugas
mengatur Pelaksanaan Kegiatan Pencatatan Medik “.
4.
UU No. 23 tahun 1992 twntang kesehatan.
5.
PP No. 32 tahun 1996
tentang tenaga kesehatan.
6.
Adanya UU Praktik
Kedokteran No. 29 tahun 2004.
7.
PerMenKes RI No. 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medik
(Medical Record).
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan di sarana pelayanan kesehatan, kehadiran perekam medis sangat
diperlukan dalam bidang kesehatan. Rekam medis berguna untuk menunjang tertib
administrasi, tanpa di dukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik
dan benar, mustahil tertib administrasi tersebut dapat berhasil.
Sebagai pelaksana Rekam Medis, kita
perlu mengetahui sejarah & perkembangan rekam medis, dan perubahan apa saja
yang terjadi dalam sistem rekam medis. Baik yang terjadi di tingkat nasional
maupun internasional. Perubahan tersebut di mulai dari perbaikan catatan
kesehatan melalui standarisasi rumah sakit dan organisasi yang telah terjadi
sejak zaman dahulu kala.
Seiring berkembangnya zaman, dalam
tahun-tahun belakangan ini terjadi beberapa kali perubahan sebutan untuk orang
yang melaksanakan pengelolaan rekam medis sebagaimana perubahan nama sebutan
untuk Unit Rekam Medis. Hal ini terjadi karena adanya perhatian dan kesadaran
tinggi terhadap pentingnya sistem rekam medis serta adanya suatu pemikiran
tentang pengembangan sistem informasi kesehatan yang terkomputerisasi.
Kini, kemajuan perekaman kegiatan
dibidang kedokteran/kesehatan ini, tidak saja tertulis di atas kertas, tapi
telah masuk ke era elektronik seperti komputer, mikrofilm, pita suara dan
lain-lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kegiatan pelayanan Rekam Medis
yang telah dilakukan sejak zaman dulu sangat berperan dalam perkembangan dunia pengobatan.sejarah rekam medis