PROSES
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
KTI
ialah tulisan yang isinya membahas sesuatu secara ilmiah dan ditulis denngan
tata cara penulisan yang telah ditentukan secara baik dan benar. Ciri dari
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini diantaranya adalah faktual dan aktual, objektif,
logis, sistematis, lengkap, dan bahasanya denottif, efektif serta baku.
Objek
yang dimuat dalam Karya Tulis IlCara membuat KTI
miah (KTI) ini bisa berupa pengalaman dan
pengetahuan, penemuan baru, pengembangan penelitian yang sudah ada.
Jenis
Karya Ilmiah
Karya
ilmiah mempunyai banyak jenis, tergantung pada penggunaannya. Ada yang berupa
skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian (research report), artikel untuk
dimuat di majalah ilmiah, jurnal atau makalah untuk diseminarkan.
Dalam
tulisan ini, penulis akan lebih banyak mendeskripsikan tentang karya ilmiah
jenis makalah. hal ini karena makalah adalah jenis karya ilmiah yang paling
banyak dibuat oleh mahasiswa.
Berdasarkan
sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu makalah deduktif, makalah induktif dan makalah campuran. Makalah deduktif
merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka)
yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif adalah makalah yang
disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan
dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran adalah makalah yang penulisannya
didasarkan pada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris yang relevan
dengan masalah yang dibahas. Dalam pelaksanaannya, jenis makalah pertama
merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan.
Kriteria
Ilmiah
Karya ilmiah disusun dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
tentang suatu kebenaran. Adapun kriteria metode ilmiah adalah :
- Berdasarkan
fakta (bukan kira-kira, khayalan, legenda)
- Bebas
dari prasangka (tidak subyektif)
- Menggunakan
prinsip-prinsip analisis (kausalitas & pemecahan masalah berdasarkan
analisis yang logis)
- Menggunakan
hipotesis (sebagai pemandu jalan pikiran menuju pencapaian tujuan)
- Menggunakan
ukuran obyektif (bukan berdasarkan perasaan)
- Menggunakan
teknik kuantifikasi (nominal, rangking, rating)
Metode ilmiah juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Bersifat
kritis, analistis, artinya metode
menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan
menentukan metode untuk pemecahan masalah.
- Bersifat
logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan buktibukti yang
tersedia
- Bersifat
obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain
dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
- Bersifat
konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan
pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Bersifat
empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada
fakta di lapangan.
Suatu karya
tulis disebut karya tulis ilmiah jika:
1.
Mempermasalahkan pengetahuan ilmiah
2.
Penulisannya dijiwai oleh metode ilmiah
3.
Memenuhi persyaratan tata cara penulisan
keilmuan.
I.
PERSIAPAN PENULISAN KARYA
ILMIAH
Langkah-Langkah Persiapan Penulisan Karya
Ilmiah
Pada dasarnya, hal
terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap
persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan topik adalah :
Pemilihan
Topik/Masalah
Topik/Masalah adalah pokok pembicaraan. Dalam memilih topik/masalah,
memberikan beberapa pertimbangan :
- Topik
yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman kita
maupun di sekitar pengetahuan kita. Hindarilah topik yang jauh dari kita
karena hal itu akan menyulitkan kita ketika menggarapnya.
- Topik
yang dipilih harus topik yang paling menarik perhatian kita.
- Topik
yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas.
Hindari pokok masalah yang menyeret kita kepada pengumpulan informasi yang
beraneka ragam.
- Topik
yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif. Hindari topik yang
bersifat subyektif, seperti kesenangan atau angan-angan kita.
- Topik
yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba
sedikit. Artinya topik yang dipilih itu janganlah terlalu baru bagi kita.
- Topik
yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat
memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak ditulis. Sember
kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur, surat
keputusan, situs web, atau undang-undang.
Pembatasan Topik dan Penentuan Judul
Jika
topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, kita
tinggal menguji sekali lagi; apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan
terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang. Jika sudah dilakukan
pembatasan topik, judul karya ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan karena
pada dasarnya langkah-langkah yang ditempuh dalam pembatasan topik sama saja
dengan langkah-langkah dalam penentuan judul.
Perbedaannya
adalah pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah,
sedangkan penentuan judul dapat dilakukan sebelum atau sesudah penulisan karya
ilmiah. Jika sudah ada topik yang terbatas, karya ilmiah sudah dapat mulai
digarap walaupun judul belum ada.
Selain
dengan pembatasan topik, penentuan judul karya ilmiah dapat pula ditempuh
dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah apa, mengapa, bagaimana, di
mana dan kapan. Tentu saja, tidak semua pertanyaan itu harus dijawab pada
penentuan judul. Dalam sebuah judul, adakalanya dibatasi dengan memberi sub
judul. Sub judul selain berfungsi membatasi judul juga berfungsi sebagai
penjelas atau keterangan judul utama. Dalam hal seperti itu, antara judul utama
dan sub judul harus dibubuhan tanda baca titik dua (:).
Pembuatan
Kerangka Karya (outline)
Pada
prinsipnya, penyusunan kerangka karangan karya adalah proses penggolongan dan
penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya, menjadi
kesatuan yang berpautan. Penyusun karya ilmiah dapat membuat ragaan buram,
yakni ragaan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai pecahan dari topik
yang sudah dibatasi, atau dapat juga membuat ragaan kerja, yaitu ragaan yang
sudah merupakan perluasan atau penjabaran dari ragaan buram.
Penulis
karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab sebelum
menentukan kerangka karya. Judul bab dan judul subbab itu merupakan pecahan
masalah dari judul karya ilmiah yang ditentukan. Jika ragaan telah selesai
dibuat, langkah berikutnya adalah pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.
Kita perlu membuat rencana daftar isi yang lengkap, pada bagian awal dilengkapi
dengan tajuk prakata, daftar isi, daftar table (jika ada), daftar gambar (jika
ada), daftar lampiran (jika ada). Bab Pedahuluan/Bab I terdiri atas latar
belakang masalah, identifikasi masalah, cakupan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian. Kemudian dalam bagian terakhir daftar
isi dicantumkan tajuk bab simpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran (jika
ada).
Pada
dasarnya, penulis karya ilmiah mempunyai hak prerogatif untuk menyusun daftar
isinya sendiri. Akan tetapi, paling sedikit sebuah karya ilmiah berisi tiga
bab, yaitu pendahuluan, isi atau analisis, dan penutup. Jika isi atau analisis
itu agak luas, kita dapat memecah isu itu menjadi dua atau lebih bab sehingga
kaya ilmiah menjadi empat bab atau lebih.
II.
PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK
PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
Memanfaatkan Perpustakaan
Sebagai Sumber Data, Informasi, Dan Bahan Untuk Tulisan
Perpustakaan pada umumnya
menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai
bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus
kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak
sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju
adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang
encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
1.
Mencari Buku dengan Online
Catalog dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online Catalog biasanya
menggunakan terminal komputer. Kita dapat mencari buku dengan judul dan nama
penulis yang jelas atau minta kepada komputer untuk mencarikan file-file yang
berkaitan dengan topik yang sedang kita tulis.
Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan
Card Catalog untuk mencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya,
buku koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu
katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/
topik tertentu.
2.
Memeriksa Bahan-Bahan
Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa
bahan-bahan tersebut apakah sesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis.
Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah:
a.
Atur waktu membaca
b.
Bacalah secara selektif
c.
Bacalah secara bertanggung
jawab
d.
Bacalah secara kritis
3.
Membuat Catatan dari
Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam
membuat catatan ini adalah selalu mengacu pada kartu indeks yang telah kita
buat.
4.
Membuat Ringkasan dan
‘Paraphrasing’
Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat
ringkasan atau paraphrasing dari sumber bacaan yang kita dapatkan di
dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5.
Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya
pernyataan dari sumber bacaan yang kita gunakan jika pernyataan tersebut
merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa
kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
B.
Melakukan Wawancara Untuk
Mendapatkan Informasi Untuk Tulisan
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan
melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
1.
Menentukan orang yang tepat
untuk diwawancarai
2.
Mempersiapkan pedoman
wawancara
3.
Melaksanakan wawancara
4.
Mengolah hasil wawancara
III.
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
Halaman sampul
Berisi judul secara lengkap,
kata “karya ilmiah” diajukan sebagai…, lambang, nama penulis, Institusi, tahun,
kota.
B.
Lembar
Persetujuan
Berisi, Karya Ilmiah oleh…, ini
telah disetujui untuk dipresentasikan. Nama lengkap pembimbing 1 dan pembimbing
2, serta tanda tangan keduanya.
C.
Abstrak
Berisi latar belakang, masalah
yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang
dapat ditarik, serta jika ada saran yang diajukan.
Note: Pembuatan abstrak dilakukan ketika peneliti telah sampai pada
kesimpulan dari penelitian. Abstrak berisi garis besar dari penelitian yang
dilakukan peneliti.
D.
Kata pengantar
Berisi ucapan syukur, ringkasan penelitian, ucapan terimakasih, harapan
kritik dan saran yang membangun.
E. Daftar isi
Memuat judul bab, judul subbab, judul anak subbab yang disertai nomor
halaman tempat pemuatannya dalam teks. Semua judul bab dikerik dengan huruf
capital.
F. Daftar table
Memuat nomor table, judul table, serta nomor halaman untuk setiap tabel.
Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal,
antara judul tabel yang satu dengan judul tabel yang lain di beri jarak 2
spasi.
G. Daftar gambar
Cantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya
dalam teks.
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Penelitian
Diuraikan tentang garis besar yang akan diselidiki/diamati, mengapa
diselidiki, bagaimana menyalidikinya dan untuk apa diselidiki atau diteliti.
b. Identifikasi Masalah
Menguraikan lebih jelas
tentang masalah yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Di
dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena.
Perumusannya diurut sesuai dengan urutan intensitas pengaruhnya dalam topic penelitian.
Bentuknya biasanya berupa kalimat pertanyaan atau dapat pula berupa kalimat
pernyataan yang menggugah perhatian.
c. Batasan masalah
Penggunaannya agar permasalahan
yang akan dibahas tidak melebar, dengan pembatasan masalah jenis atau sifat
hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah, dan subek
penelitian semakin kecil ruang lingkupnya. Batasan masalah biasanya diuraikan
dalam bentuk kalimat pernyataan.
d.
Rumusan masalah
Merupakan upaya untuk
menyatakan secara tersurat pertanyan-pertanyaan yang hendak dicarikan
jawabannya, pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah
yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah. Dalam format kalimat
Tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampilkan variabel yang akan diteliti,
jenis atau sifat hubungan antara variable tersebut, dan subjek penelitian.
e. Tujuan penelitian
Maksud atau hal-hal yang ingin dicapai, serta sasaran yang dituju oleh
peneliti. Di tuangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
f. Kegunaan Penelitian
Harapan yang berkaitan dengan hasil penelitian, baik praktis maupun
teoritis. Sampai seberapa jauh hasil penelitian bermanfaat dalam kegunaan
praktis, serta pengembangan sesuatu ilmu sebagai landasan dasar pengembangan
selanjutnya. Harus ada keseimbangan antara kegunaan hasil penelitian untuk
aspek ilmu dengan aspek praktis.
g. Kerangka Pemikiran
Uraikan cara mengalirkan jalan pikiran peneliti menurut kerangka teori dan
kerangka konsep yang logis, dengan kerangka berpikir deduktif. Biasanya
disajikan dalam bentuk diagram alur.
h. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan
diidentifikasikan. Bentuk kalimatnya adalah kalimat pernyataan menurut
ketentuan “proporsional”, yaitu kalimat yang terdiri dari dua variable.
Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena
pada dasarnya penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan teoritis yang
diperoleh dari kajian pustaka.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka memuat dua hal pokok
1. Deskripsi teoritis tentang objek / variable yang
diteliti.
2. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa
argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan pada bab 1.
B. Pemilihan bahan kajian pustaka didasarkan pada dua
criteria:
1. Prinsip kemuthakiran (kecuali untuk penelitian
historis)
2. Prinsip relevansi. Setiap keerangan yang diperoleh
dari sumber pustaka dan dicantumkan dalam karya tulis wajib diikuti keterangan
acuan (rujukan).
BAB III METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid
sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti
2. Populasi dan sampel
Populasi dan sampel tepat digunakan pada penelitian kuantitatif. Akan
tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih
cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian
eksperimental. Dalam survey sumber data lazim disebut responden dan dalam
penelitian kualitatif disebut informan. Hal yang dibahas dalam bagian populasi
dan sampel adalah:
1)
Identifikasi dan
batasan tentang populasi dan sampel.
2)
Prosedur dan
teknik pengambilan sampel.
3)
Besarnya sampel.
3. Instrumen penelitian
Kemukakan instrument yang digunakan untuk mengukur variable, setelah itu
dipaparkan prosedur pengembangan instrument pengumpul data atau pemilihan alat
dan bahan yang digunakan dalam penelitian.
4. Teknik pengumpulan data
Bagian ini menguraikan:
1)
Langkah-langkah
yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.
2)
Kualifikasi dan
jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data.
3)
Jadwal serta waktu
pelaksanaan pengumpulan data.
5. Analisis Data
Uraikan jenis analisis statistic apa yang digunakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi data
Uraikan masing-masing variable yang diteliti. Dalam deskripsi data untuk
masing-masing vaiabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan
teknik statistic deskriptif, seperti : distribusi frekuensi, grafik atau
histogram, nilai rerata, simpang baku, dll.
2. Pengujian hipotesis
Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :
1.
Menjawab masalah
penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.
2.
Menafsirkan
temuan penelitian.
3.
Menganalisis
hasil penelitian.
4.
Mengintegrasikan
temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan.
5.
Memodifikasi
teori yang ada atau menyusun teori baru.
6.
Menjelaskan
implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.
7.
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan juga dapat ditarik
dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian
yang telah diuraikan secara lengkap dalam BAB IV.
2. Saran
Saran yang diajukan hendaknya
selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil
penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti pemerintahan,
lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baris pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris
kedua dan selanjutnya di mulai dengan 3 ketukan ke kanan.
2. Jarak antar baris adalah 1,5 spasi.
3. Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama
nama penulis.
4. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah
yang dikutip, nama penulis harus dicantumkan ulang.
Teknik:
1. Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama
keluarga.
2. Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan.
3. Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar
untuk huruf pertama tiap kata kecuali untuk kata sambung dan kata depan,
ditulis dengan format huruf miring.
4. Data publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.
Contoh:
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Contoh:
Hadi, Sutrisno. 1984. Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
LAMPIRAN
Format Penulisan Untuk Karya
Tulis IPA. Pada dasarnya karya tulis sains memuat format yang sama seperti
karya tulis lainnya seperti karya tulis social. Namun, ada perbedaan pada BAB
III atau pada metodologi penelitian.