Catatan: Kalau suatu kondisi pernafasan
berada pada lebih dari satu tempat dan tidak diindeks secara spesifik, ia harus
diklasifikasikan pada situs anatomis yang lebih rendah (misalnya, trakheobronkitis
menjadi bronkitis pada J40).
Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit
tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)
Penyakit endokrin, nutrisi dan
metabolisme (E00-E90)
Komplikasi kehamilan, melahirkan dan
puerperium (O00-O99)
Keadaan tertentu yang berawal dari masa perinatal
(P00-P96)
Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom
kongenital (Q00-Q99)
Gejala, tanda, dan hasil klinis dan
laboratorium abnormal, NEC (R00-R99)
Cedera, keracunan dan konsekuensi lain
tertentu dari penyebab eksternal (S00-T98)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
J00-J06 Infeksi saluran pernafasan atas akut
J10-J18 Influenza dan pneumonia
J20-J22 Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya
J30-J39 Penyakit
lain pada saluran pernafasan atas
J40-J47 Penyakit
saluran pernafasan bawah kronik
J60-J70 Penyakit paru-paru akibat agen eksternal
J80-J84 Penyakit pernafasan lain yang mengenai interstitium
J85-J86 Kondisi supuratif dan nekrotik saluran pernafasan bawah
J90-J94 Penyakit-penyakit
lain pada pleura
J95-J99 Penyakit-penyakit lain pada sistem pernafasan
Kategori asterisk untuk bab ini adalah sbb.:
J17* Pneumonia pada penyakit yang
diklasifikasikan di tempat lain [c. e. = classified elsewhere]
J91* Effusi pleura pada keadaan c. e.
J99* Kelainan saluran pernafasan pada penyakit c.
e.
Infeksi saluran pernafasan atas akut (J00-J06)
Kecuali: penyakit paru-paru obstruktif kronik
dengan eksaserbasi akut NOS (J44.1)
J00 Nasofaringitis
akut [common cold]
Coryza (akut), nasal kataralis akut
Nasofaringitis: NOS, infektif NOS
Rhinitis: akut, infektif
Kecuali: nasofaringitis, kronik (J31.1)
faringitis:
NOS (J02.9), akut (J02.-), kronik (J31.2)
rhinitis:
NOS (J31.0), vasomotor (J30.0), alergika (J30.1-J30.4), kronik (J31.0)
sore
throat: NOS (J02.9), akut (J02.-),, kronik (J31.2)
J01 Sinusitis akut
Termasuk: abses,
empyema, infeksi, radang, atau suppurasi akut,
-
pada sinus (aksesorius)(nasalis)
Kecuali: sinusitis: NOS atau kronik (J32.-)
J01.0 Sinusitis maksillaris akut
Antritis akut
J01.1 Sinusitis frontalis akut
J01.2 Sinusitis ethmoidalis akut
J01.3 Sinusitis sfenoidalis akut
J01.4 Pansinusitis akut
J01.8 Sinusitis akut lain
Sinusitis akut yang melibatkan lebih
dari satu sinus, tapi bukan pansinusitis
J01.9 Sinusitis akut, tidak dijelaskan
J02 Faringitis akut
Termasuk: sore throat akut
Kecuali: abscess: peritonsil (J36), retrofaring
(J39.0), faring (J39.1)
laringofaringitis akut
(J06.0), faringitis kronik (J31.2)
J02.0 Faringitis streptokokus
Sore throat streptokokus
Kecuali: scarlet fever (A38)
J02.8 Faringitis akut karena organisme lain yang
dijelaskan
Kecuali: faringitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.2),
faringitis vesikularis
enterovirus (B08.5)
akibat: mononukleosis infeksiosa (B27.-)
virus
influenza: diidentifikasi (J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J02.9 Faringitis akut, tidak dijelaskan;
Faringitis (akut): NOS, gangrenosa,
infektif NOS, supuratif, ulseratif
Sore throat (akut) NOS
J03 Tonsillitis akut
Kecuali: abses peritonsil (J36)
sore throat: streptokokus
(J02.0), akut (J02.-), NOS (J02.9)
J03.0 Tonsillitis streptokokus
J03.8 Tonsillitis akut karena organisme lain yang
dijelaskan
Kecuali: pharyngotonsillitis
herpesvirus [herpes simplex] (B00.2)
J03.9 Tonsillitis akut, tidak dijelaskan
Tonsillitis (akut) NOS, folikuler,
gangrenosa, infektif, ulseratif
J04 Laryngitis dan trakheitis akut
Kecuali:
laringitis obstruktif akut dan epiglottitis akut (J05.-), laringismus
(stridulus) (J38.5)
J04.0 Laringitis akut;
Laringitis (akut): NOS, edematosa,
subglottis, supuratif, ulseratif
Kecuali: laringitis
kronik (J37.0)
laringitis influenza:
virus diidentifikasi (J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J04.1 Trakheitis akut
Trakheitis (akut) NOS, kataralis
Kecuali: trakheitis kronik (J42)
J04.2 Laryingotrakheitis akut
Laringotrakheitis NOS; trakheitis
(akut) dengan laringitis (akut)
Kecuali: laringotrakheitis kronik
(J37.1)
J05 Laringitis obstruksi akut [croup] dan
epiglottitis akut
J05.0 Laringitis obstruktif akut [croup]
Laringitis obstruktif NOS
J05.1 Epiglottitis akut
Epiglottitis NOS
J06 Infeksi saluran pernafasan atas akut pada
situs ganda dan tidak dijelaskan
Kecuali: akut respiratory infection NOS (J22)
virus influenza:
diidentifikasi (J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J06.0 Laringofaringitis akut
J06.8 Infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya
pada situs ganda
J06.9 Infeksi saluran pernafasan atas akut, tidak
dijelaskan
Penyakit saluran pernafasan atas
akut,
Infeksi saluran pernafasan atas
[ISPA] NOS
Influenza dan pneumonia (J10-J18)
J10 Influenza karena virus influenza yang
diidentifikasi
Kecuali: Haemophilus influenzae [H.
influenzae]:sebagai penyebab
infeksi NOS (A49.2), meningitis
(G00.0), pneumonia (J14)
J10.0 Influenza dengan pneumonia, virus
diidentifikasi
(Bronko)pneumonia influenza, virus influenza
diidentifikasi
J10.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan
lain, virus influenza diidentifikasi
Infeksi saluran pernafasan atas,
laringitis, faringitis, dan effusi pleura
dengan virus influenza
diidentifikasi
J10.8 Influenza dengan manifestasi lainn virus
influenza diidentifikasi
Ensefalopati, gastroenteritis, atau myokarditis
(akut) akibat influenza,
dengan virus influenza
diidentifikasi
J11 Influenza, virus tidak diidentifikasi
Termasuk: influenza atau influenza virus, virus spesifik
tidak dinyatakan telah diidentifikasi
Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]
sebagai penyebab:
infeksi NOS (A49.2), meningitis
(G00.0), pneumonia (J14)
J11.0 Influenza dengan pneumonia, virus tidak
diidentifikasi
(Broncho)pneumonia influenza, tidak
dijelaskan atau virus spesifik tidak diidentifikasi
J11.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan
lain, virus tidak diidentifikasi
Influenza NOS
Infeksi saluran pernafasan atas
akut, laringitis, faringitis, effusi pleura karena influenza
virus tidak diidentifikasi
J11.8 Influenza dengan manifestasi lain, virus
tidak diidentifikasi
Ensefalopati akibat influenza
Gastroenteritis, miokarditis (akut)
akibat influenza, virus tidak diidentifikasi
J12 Pneumonia virus,
not elsewhere classified
Termasuk: bronchopneumonia akibat
virus selain virus influenza
Kecuali: pneumonia pada influenza (J10.0, J11.0),
pneumonia: lipoid (J69.1), interstitium NOS
(J84.9)
pneumonia aspirasi (akibat):
NOS (J69.0), makanan
dan minuman (J69.-), neonatus (P24.9)
anaestesia sewaktu: persalinan dan melahirkan (O74.0),
kehamilan
(O29.0), nifas (O89.0)
pneumonia kongenital (P23.0),
pneumonitis rubella kongenital (P35.0)
J12.0 Pneumonia adenovirus
J12.1 Pneumonia virus sinsitium pernafasan
(respiratory syncytial virus)
J12.2 Pneumonia virus parainfluenza
J12.8 Pneumonia virus lainnya
J12.9 Pneumonia virus, tidak dijelaskan
J13 Pneumonia akibat Streptococcus pneumoniae
Bronchopneumonia
akibat Streptococcus pneumoniae
Kecuali: pneumonia kongenital akibat S. pneumoniae
(P23.6)
pneumonia akibat streptokokus
lain (J15.3-J15.4)
J14 Pneumonia akibat Haemophilus influenzae
Bronkopneumonia
akibat H. influenzae
Kecuali:
pneumonia kongenital akibat H. influenzae (P23.6)
J15 Pneumonia
bakteri, not elsewhere classified
Termasuk: bronchopneumonia akibat
bakteri selain S. pneumoniae and H. influenzae
Kecuali: penyakit Legionnaires (A48.1),
pneumonia
khlamidia (J16.0), pneumonia kongenital (P23.-)
J15.0 Pneumonia
akibat Klebsiella pneumoniae
J15.1 Pneumonia
akibat Pseudomonas
J15.2 Pneumonia
akibat stafilokokus
J15.3 Pneumonia
akibat streptokokus, group B
J15.4 Pneumonia
akibat streptokokus lain
Kecuali:
pneumonia akibat: streptokokus, group B (J15.3) atau S. pneumoniae (J13)
J15.5 Pneumonia
akibat Escherichia coli
J15.6 Pneumonia
akibat bakteri Gram negatif lain:
Pneumonia
akibat Serratia marsesens
J15.7 Pneumonia
akibat Mycoplasma pneumoniae
J15.8 Penumonia
bakteri lainnya
J15.9 Penumonia
bakteri, tidak dijelaskan
J16 Penumonia akibat
organisme menular lainnya, n e c.
Kecuali: ornithosis (A70), pneumocystosis (B59)
pneumonia:
NOS (J18.9), kongenital (P23.-)
J16.0 Pneumonia
khlamidia
J16.8 Penumonia
akibat organisme menular lainnya yang dijelaskan
J17* Pneumonia pada
penyakit c. e.
J17.0* Pneumonia
pada penyakit bakteri c. e.
Pneumonia
(akibat)(pada):
demam tifoid (A01.0†), infeksi
salmonella (A02.2†), tularaemia (A21.2†)
anthrax
(A22.1†), whooping cough (A37.-†)
aktinomikosis
(A42.0†), nokardiosis (A43.0†), gonorrhoea (A54.8†)
J17.1* Pneumonia
pada penyakit virus c. e.
Pneumonia
pada:
varisella
(B01.2†), measles (B05.2†), rubella (B06.8†),
penyakit
cytomegalovirus (B25.0†)
J17.2* Pneumonia pada penyakit jamur (mycoses)
Pneumonia pada:
kandidiasis (B37.1†),
koksidioidomikosis (B38.0-B38.2†)
histoplasmosis (B39.-†),
aspergillosis (B44.0-B44.1†)
J17.3* Pneumonia pada penyakit parasit
Pneumonia pada:
toxoplasmosis (B58.3†),
skistosomiasis (B65.-†), askariasis (B77.8†)
J17.8* Pneumonia pada penyakit lain c. e.
Pneumonia (pada):
- demam rematik (I00†),
- spirokhaeta, n. e. c. (A69.8†),
ornithosis (A70†), Q fever (A78†)
J18 Pneumonia, organisme tidak dijelaskan
Kecuali: abses paru-paru dengan pneumonia (J85.1)
pneumonitis,
due to external agents (J67-J70)
kelainan
interstitium paru-par akibat drugs (J70.2-J70.4)
pneumonia:
lipoid (J69.1), interstitium NOS (J84.9), kongenital (P23.9)
pneumonia aspirasi (akibat):
NOS (J69.0), makanan
dan minuman (J69.-), neonatus (P24.9)
anaesthesia sewaktu: persalinan dan melahirkan (O74.0)
hamil
(O29.0), nifas (O89.0)
J18.0 Bronkhopneumonia, tidak dijelaskan
Kecuali: bronkhiolitis (J21.-)
J18.1 Pneumonia lobus, tidak dijelaskan
J18.2 Pneumonia hipostatik, tidak dijelaskan
J18.8 Pneumonia lain, organism tidak dijelaskan
J18.9 Pneumonia, tidak dijelaskan
Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya (J20-J22)
Kecuali: penyakit paru-paru obstruktif kronik
dengan:
- eksaserbasi akut NOS
(J44.1)
- infeksi pernafasan bawah
(J44.0)
J20 Bronkhitis akut
Termasuk: tracheobronchitis, akut
bronchitis:
NOS,
dengan usia <l5 tahun
akut dan subakut
(dengan):
bronkhospasme,
fibrinosa, membranosa, purulenta, septik, trakheitis
Kecuali: tracheobronchitis:
NOS (J40), kronik
(J42), kronik obstruktif (J44.-)
bronchitis:
NOS, dengan usia ≥ 15
tahun (J40)
alergika NOS (J45.0)
kronik: simpel
(J41.0), mukopurulenta (J41.1), NOS (J42), obstruktif (J44.-)
J20.0 Bronchitis akut akibat Mycoplasma pneumoniae
J20.1 Bronchitis akut akibat Haemophilus
influenzae
J20.2 Bronchitis akut akibat streptokokus
J20.3 Bronchitis akut akibat coxsackievirus
J20.4 Bronchitis akut akibat parainfluenza virus
J20.5 Bronchitis akut akibat respiratory syncytial
virus
J20.6 Bronchitis akut akibat rhinovirus
J20.7 Bronchitis akut akibat echovirus
J20.8 Bronchitis akut akibat organisme lain yang
dijelaskan
J20.9 Bronchitis akut, tidak dijelaskan
J21 Bronkhiolitis akut
Termasuk: dengan bronkhospasme
J21.0 Bronkhiolitis akut akibat respiratory
syncytial virus
J21.8 Bronkhiolitis akut akibat organisme lain
yang dijelaskan
J21.9 Bronkhiolitis akut, tidak dijelaskan
Bronkhiolitis (akut)
J22 Infeksi saluran pernafasan bawah akut
yang tidak dijelaskan
Infeksi
(saluran) pernafasan (bawah) akut NOS
Kecuali: infeksi pernafasan atas (akut) (J06.9)
Penyakit lain pada saluran pernafasan atas (J30-J39)
J30 Rhinits vasomotor dan alergi
Termasuk: rhinorrhoea spasmodik
Kecuali: rhinitis alergi dengan asma (J45.0),
rhinitis NOS (J31.0)
J30.0 Rhinitis vasomotor
J30.1 Rhinitis alergi akibat pollen: alergi
pollen, hay fever, pollinosis
Allergy NOS akibat pollen,
pollinosis, hay fever
J30.2 Rhinitis alergi musiman lainnya
J30.3 Rhinitis alergi lain
Phinitis alergika perennial
[berlangsung terus menerus bertahun-tahun]
J30.4 Rhinitis alergi, tidak dijelaskan
J31 Rhinitis, nasofaringitis, dan faringitis
kronik
J31.0 Rhinitis kronik
Ozena
Rhinitis (kronik):
NOS, atrofik, granulomatosa,
hipertrofik, obstruktif, purulenta, ulseratif
Kecuali: rhinitis: vasomotor
(J30.0), alergika (J30.1-J30.4)
J31.1 Nasofaringitis kronik
Kecuali: nasofaringitis akut atau
NOS (J00)
J31.2 Faringitis kronik
Sore throat kronik
Faringitis (kronik): atrofik,
granular, hipertrofik
Kecuali: faringitis, akut atau NOS
(J02.9)
J32 Sinusitis kronik
Termasuk: abses, empyema, infeksi, atau suppurasi kronik
pada sinus (aksesorius)(nasal)
Kecuali: sinusitis akut (J01.-)
J32.0 Sinusitis maksillaris kronik, antritis
kronik
Antritis (kronik), sinusitis
maxillaris NOS
J32.1 Sinusitis frontalis kronik
Sinusitis frontalis NOS
J32.2 Sinusitis ethmoidalis kronik
Sinusitis ethmoidalis NOS
J32.3 Sinusitis sfenoidalis kronik
Sinusitis sfenoidalis NOS
J32.4 Sinusitis kronik
Pansinusitis NOS
J32.8 Sinusitis kronik lainnya
Sinusitis (kronik) yang melibatkan
> 1 sinus tapi bukan pansinusitis
J32.9 Sinusitis kronik, tidak dijelaskan
Sinusitis (kronik) NOS
J33 Polip nasi
Kecuali: polip adenomatosa (D14.0)
J33.0 Polip rongga hidung
Polip: khoana, nasofaring
J33.1 Degenerasi sinus polipoid - sindroma atau
ethmoiditis Woakes
Sindroma atau ethmoiditis Woakes
J33.8 Polip sinus lainnya
Polip sinus: aksesorius,
ethmoidalis, maxillaris, sfenoidalis
J33.9 Polip nasi, tidak dijelaskan
J34 Kelainan lain pada hidung dan sinus
hidung
Kecuali: varicose ulcer pada septum nasi (I86.8)
J34.0 Abses, furunkel dan karbunkel hidung
Sellulitis, nekrosis, atau ulserasi
pada hidung
J34.1 Kista dan mukokel pada hidung dan sinus
hidung
J34.2 Deviasi septum hidung
Defleksi atau deviasi septum
(nasi)(didapat)
J34.3 Hipertrofi
turbin hidung [conchae nasalis]
J34.8 Kelainan hidung dan sinus hidung lain yang
dijelaskan
Perforasi septum nasi NOS, rhinolith
J35 Penyakit kronik tonsil dan adenoid
J35.0 Tonsillitis kronik
Kecuali: tonsillitis: NOS (J03.9),
akut (J03.-)
J35.1 Hipertrofi tonsil
Pembesaran tonsil
J35.2 Hipertrofi adenoid
Pembesaran adenoid
J35.3 Hipertrofi tonsil dengan hipertrofi adenoid
J35.8 Penyakit kronik lain tonsil dan adenoid
Vegetasi adenoid, amigdalolith,
sikatriks tonsil, tonsillar tag, ulkus tonsil
J35.9 Penyakit kronik tonsil dan adenoid, tidak
dijelaskan
Penyakit (kronik) tonsil dan adenoid
NOS
J36 Abses peritonsil
Abses tonsil,
selulitis peritonsil, Quinsy
Kecuali: abses retrofaring (J39.0)
tonsillitis: NOS (J03.9),
akut (J03.-), kronik (J35.0)
J37 Laringitis dan laringotrakheitis kronik
J37.0 Laringitis kronik
Laringitis kataralis, hipertrofik,
sicca (kering)
Kecuali: laryngitis: NOS (J04.0),
akut (J04.0), obstruktif (akut) (J05.0)
J37.1 Laringitis Laringotrakheitis kronik
Laringitis, kronik, dengan
trakheitis (kronik)
Tracheitis, kronik, dengan
laringitis
Kecuali: laringotrakheitis: NOS (J04.2), akut (J04.2)
tracheitis: NOS
(J04.1), akut (J04.1), kronik (J42)
J38 Penyakit pita suara dan larings, n.e.c.
Kecuali: laringitis: obstruktif (akut) (J05.0),
ulseratif (J04.0)
stenosis subglottis
pascaprosedur (J95.5), stridor laring kongenital (Q31.4)
stridor (R06.1)
J38.0 Paralisis pita suara dan laring
Laringoplegia, paralisis glottis
J38.1 Polip pita suara dan larings
Kecuali: polip adenomatosa (D14.1)
J38.2 Nodul pita suara
Chorditis
(fibrinosa)(nodosa)(tuberosa), singer's nodes, teacher's nodes
J38.3 Penyakit lain pita suara
Abses, sellulitis, granuloma,
leukokeratosis, atau leukoplakia pada pita suara
J38.4 Oedema larings:
Oedema (pada): glottis, subglottis,
supraglottis
Kecuali: laringitis: oedematosa
(J04.0), obstruktif akut [croup] (J05.0)
J38.5 Spasme larings
Laringismus (stridulus)
J38.6 Stenosis larings
J38.7 Penyakit lain pada larings
Abses, sellulitis, penyakit NOS,
nekrosis, pakiderma, perikondritis, atau ulkus larings
J39 Penyakit lain pada saluran pernafasan
atas
Kecuali: infeksi pernafasan akut: NOS (J22), atas
(J06.9)
radang pernafasan atas akibat
zat kimiawi, gas, asap dan uap (J68.2)
J39.0 Abses retrofarings dan parafarings
Abses perifarings
Kecuali: abses peritonsiler (J36)
J39.1 Abses lain pada farings
Sellulitis farings, abses
nasofarings
J39.2 Penyakit lain pada farings
Kista dan edema pada farings atau
nasofarings
Kecuali: faringitis: ulseratif
(J02.9), kronik (J31.2)
J39.3 Reaksi hipersensitif saluran pernafasan
atas, situs tidak dijelaskan
J39.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada saluran
pernafasan atas
J39.9 Penyakit saluran pernafasan atas, tidak
dijelaskan
Penyakit pernafasan bawah kronik (J40-J47)
Kecuali: cystic fibrosis (E84.-)
J40 Bronkitis, tidak dijelaskan akut atau
kronik
Catatan: Bronkitis yang tidak dijelaskan akut atau
kronik pada usia <15 tahun dianggap sebagai akut sehingga diklasifikasikan
pada J20.
Bronkitis:
NOS, kataralis, dengan trakeitis NOS
Trakeobronkitis
NOS
Kecuali: Bronkitis: allergi NOS (J45.0). asmatika
NOS (J45.9). kimiawi (akut) (J68.0)
J41 Bronkitis kronik sederhana dan
mukopurulenta
Kecuali: bronkitis kronik: NOS (J42). obstruktif
(J44.-)
J41.0 Bronkitis kronik sederhana
J41.1 Bronkitis kronik purulenta
J41.8 Bronkitis kronik campuran sederhana dan
purulenta
J42 Bronkitis kronik yang tidak dijelaskan
Bronkitis
kronik:NOS, trakeitis kronik, trakeobronkitis kronik
Kecuali: bronkitis kronik sederhana dan
mukopurulenta (J41.-)
bronkitis kronik dengan
obstruksi jalan nafas (J44.-),
bronkitis asmatika kronik (J44.-),
bronkitis emfisematosa kronik (J44.-)
penyakit paru-paru obstruktif
kronik NOS (J44.9)
J43 Emfisema
Kecuali: bronkitis emfisematosa (obstruktif)
(J44.-)
emfisema:
dengan bronkitis (obstruktif) kronik (J44.-)
akibat penghirupan zat
kimiawi, gas, asap dan uap (J68.4)
mediastinum (J98.2),
interstitium (J98.2), kompensasi (J98.3)
interstitium pada
neonatus (P25.0)
subkutis traumatika (T79.7), bedah (subkutis)
(T81.8)
J43.0 Sindroma MacLeod
Emfisema atau transparensi paru
unilateral
J43.1 Emfisema panlobular
Emfisema panasinus
J43.2 Emfisema sentrilobularis
J43.8 Emfisema lain
J43.9 Emfisema, tidak dijelaskan
Emfisema (lung)(pulmonary): NOS,
bullosa, vesikuler
Emphysematous bleb
J44 Penyakit paru-paru obstruktif kronik
(PPOK) Lainnya
Termasuk:
bronkitis kronik:
asmatika (obstruktif),
emfisematosa
dengan: obstruksi
jalan nafas, emfisema
asma, bronkitis, atau
trakeobronkitis yang obstruktif kronik
Kecuali:
bronkitis kronik: simple and
mucopurulent (J41.-), NOS (J42)
trakheitis kronik (J42),
trakheobronkhitis kronik (J42)
emfisema (J43.-), asma
(J45.-), bronkitis asmatika NOS (J45.9)
bronkhiektasis (J47), penyakit paru-paru akibat agen eksternal
(J60-J70)
J44.0 PPOK dengan infeksi saluran pernafasan bawah
akut
Kecuali: dengan influenza (J10-J11)
J44.1 PPOK dengan eksaserbasi akut, tidak
dijelaskan
J44.8 PPOK lain yang dijelaskan:
Bronkitis kronik: asmatika NOS,
emfisematosa NOS,. obstruktif NOS
J44.9 PPOK yang tidak dijelaskan:
Penyakit obstruksi kronik saluran udara
NOS,
Penyakit paru-paru obstruksi kronik NOS
J45 Asma
Kecuali: asma akut berat (J46), status asthmaticus
(J46)
bronkitis (obstruktif)
asmatika kronik (J44.-), asma obstruktif kronik (J44.-)
penyakit paru-paru akibat
agen eksternal (J60-J70), asma eosinofilik (J82)
J45.0 Asma dengan alergi menonjol
Bronkitis alergi NOS, rhinitis
alergi dengan asma
Asma atopik, asma alergi ekstrinsik,
hay fever dengan asma
J45.1 Asma non-allergi
Asma idiosinkratik, asma intrinsik
non-alergi
J45.8 Asma campuran
Kombinasi kondisi pada J45.0 dan
J45.1
J45.9 Asma, tidak dijelaskan
Bronkitis asmatika NOS, ‘late onset’
asthma
J46 Status asthmaticus
Asma berat akut
J47 Bronchiektasis
Bronchiolektasis
Kecuali: bronkiektasis TB (penyakit sekarang) (A15-A16)
bronkiektasis kongenital
(Q33.4)
Penyakit paru-paru akibat agen eksternal (J60-J70)
Kecuali: asma yang diklasifikasikan pada J45
J60 Coalworker's pneumoconiosis
Anthrakosilikosis,
anthrakosis, paru-paru coalworker (pekerja tambang batubara)
Kecuali: dengan tuberkulosis (J65)
J61 Pneumokoniosis akibat asbestos dan serat
mineral lainnya
Asbestosis
Kecuali: plak pleura: dengan asbestosis(J92.0),
dengan TB (J65)
J62 Pneumokoniosis akibat debu yang
mengandung silika
Termasuk: Fibrosis (massif) silikotik paru-paru
Kecuali: Pneumokoniosis dengan TB (J65)
J62.0 Pneumokoniosis akibat debu talkum
J62.8 Pneumokoniosis akibat debu lain yang
mengandung silika
Silikosis NOS
J63 Pneumokoniosis akibat debu inorganik
lainnya
Kecuali: dengan TB (J65)
J63.0 Aluminosis (paru-paru)
J63.1 Fibrosis bauksit (paru-paru)
J63.2 Berylliosis
J63.3 Fibrosis grafit (paru-paru)
J63.4 Siderosis
J63.5 Stannosis
J63.8 Pneumokoniosis akibat debu inorganik lain
yang dijelaskan
J64 Pneumokoniosis yang tidak dijelaskan
Kecuali: dengan tuberkulosis (J65)
J65 Pneumokoniosis yang berhubungan dengan
tuberkulosis
Setiap
kondisi pada J60-J64 dengan semua jenis TB yang ada pada A15-A16
J66 Penyakit jalan nafas akibat debu organik
spesifik
Kecuali: pneumonitis hipersensitif akibat debu
organik (J67.-)
farmer’s lung (J67.0);
bagassosis (J67.1)
sindroma disfungsi jalan nafas reaktif (J68.3)
J66.0 Byssinosis: [penyakit
jalan nafas akibat debu kapas]
J66.1 Flax-dresser's disease – [bronkokonstriksi
pada pengguna benang tenun]
J66.2 Cannabinosis [bronkokonstriksi akibat serat
Cannabis sp (hemp)]
J66.8 Penyakit jalan nafas akibat debu organik
spesifik lainnya
J67 Pneumonitis hipersensitif akibat debu
organik
Termasuk: alveolitis and pneumonitis allergi akibat
terhirupnya debu organik dan partikel jamur, aktinomises atau dari sumber lain.
Kecuali: pneumonitis akibat menghirup zat kimia,
gas, asap atau uap (J68.0)
J67.0 Farmer's
lung [akibat jamur jerami]
Harvester's
lung, haymaker's lung, penyakit mouldy hay
J67.1 Bagassosis [akibat serat tebu]
Penyakit atau pneumonitis bagasse
J67.2 Bird fancier's lung [akibat kotoran burung]
Penyakit atau paru-paru penggemar
budgerigar atau pigeon
J67.3 Suberosis [akibat kulit kayu oak]
Penyakit atau paru-paru corkhandler
atau corkworker (pembuat sumbat botol)
J67.4 Maltworker's lung [akibat jamur ragi]
Alveolitis akibat Aspergillus
clavatus
J67.5 Mushroom-worker's lung – pada pekerja
cendawan
J67.6 Maple-bark-stripper's lung
Alveolitis akibat Cryptostroma
corticale, Cryptostromosis
J67.7 Air-conditioner
and humidifier lung
Alveolitis
allergi akibat jamur, aktinomiseta termofilik dan organisme lain yang hidup
pada sistem-sistem ventilasi (air-conditioning)
J67.8 Pneumonitis
hipersensitif akibat debu organik lainnya
Cheese-washer's,
coffee-worker's, fishmeal-worker's, dan furrier's lung; sequoiosis
J67.9 Pneumonitis
hipersensitif akibat debu organik yang tidak dijelaskan
Alveolitis
alergi (ekstrinsik) NOS, pneumonitis hipersensisitf NOS.
J68 Kondisi
pernafasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan uap
[Keadaan ini karena paru-paru terpapar pada gas atau zat kimia
lain yang mengiritasi, baik akut atau kronik. Penyakit yang timbul bervariasi
menurut jenis paparan dan zatnya.]
J68.0 Bronkitis
and pneumonitis akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Bronkitis
kimiawi (akut)
J68.1 Edema
paru-paru akut akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Edema paru-paru kimiawi (akut)
J68.2 Radang saluran pernafasan atas akibat zat
kimia, gas, asap dan uap, n.e.c.
J68.3 Kondisi pernafasan akut dan subakut lain
akibat zat kimia, gas, asap dan uap
Sindroma gangguan fungsi jalan nafas
reaktif
J68.4 Kondisi pernafasan kronik akibat zat kimia,
gas, asap dan uap
Emfisema (diffusa) (kronik);
bronkiolitis (kronik) (subakut), atau fibrosis paru-paru (kronik), akibat
inhalasi zat kimia, gas, asap dan uap
J68.8 Kondisi pernafasan lain akibat zat kimia,
gas, asap dan uap
J68.9 Kondisi pernafasan yang tidak dijelaskan
akibat zat kimia, gas, asap dan uap
J69 Pneumonitis akibat benda padat dan cairan
Kecuali: sindroma aspirasi neonatus (P24.-)
J69.0 Pneumonitis akibat makanan dan muntahan
Pneumonia aspirasi (akibat):
NOS, makanan (regurgitasi),
sekresi lambung, susu, muntahan
Kecuali: sindroma Mendelson (J95.4)
J69.1 Pneumonitis akibat oils and essences:
Pneumonia lipid
J69.8 Pneumonitis akibat benda padat dan cairan
lainnya
Pneumonitis akibat aspirasi darah
J70 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal
lainnya
J70.0 Manifestasi paru-paru akut akibat radiasi
Penumonitis radiasi
J70.1 Manifestasi paru-paru kronik dan lainnya
akibat radiasi
Fibrosis paru-paru setelah radiasi
J70.2 Kelainan intersititium paru-paru akut akibat
drugs
J70.3 Kelainan intersititium paru-paru kronik
akibat drugs
J70.4 Kelainan intersititium paru-paru yang tidak
dijelaskan, akibat drugs
J70.8 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal
lain yang dijelaskan
J70.9 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal
lain yang tidak dijelaskan
Penyakit pernafasan lain yang mengenai interstitium
(J80-J84)
J80 Adult
respiratory distress syndrome [ARDS]
Adult hyaline membrane disease
J81 Pulmonary oedema
Edema akut paru-paru, kongesti (pasif)
paru-paru.
Kecuali:
pneumonia hipostatik (J18.2)
edema paru: dengan sakit jantung NOS atau gagal
jantung (I50.1)
akibat
zat eksternal (J60-J70);: kimiawi (akut) (J68.1)
J82 Pulmonary eosinophilia, not elsewhere
classified
Asma
eosinophilia; pneumonia Löffler; eosinofilia (paru-paru) tropis NOS
Kecuali: akibat: aspergillosis
(B44.-), infeksi parasit yang dijelaskan (B50-B83)
drugs
(J70.2-J70.4), kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)
J84 Penyakit interstitium paru-paru lainnya
Kecuali: pneumonitis limfoid interstitium akibat
penyakit HIV (B22.1)
penyakit paru-paru akibat
benda asing (J60-J70))
kelainan insterstitium
paru-paru akibat obat-obatan (J70.2-J70.4)
emfisema intersitium (J98.2)
J84.0 Kondisi alveolus dan parieto-alveolaris
Proteinosis alveolaris,
mikrolithiasis alveoli paru-paru
J84.1 Penyakit interstitium lain paru-paru dengan
fibrosis
Sindroma Hamman-Rich, alveolitis
fibrosa (kriptogenik)
Fibrosis idiopatik paru-paru, fibrosis diffusa
paru-paru
Kecuali: fibrosis (kronik) akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan
uap (J68.4)
fibrosis (kronik) setelah radiasi
(J70.1)
J84.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada
intersititum paru-paru
J84.9 Penyakit intersititum paru-paru, tidak dijelaskan
Pneumonia intersititum NOS
Kondisi supuratif dan nekrotik saluran pernafasan
bawah (J85-J86)
J85 Abses paru-paru dan mediastinum
J85.0 Gangren dan nekrosis paru-paru
J85.1 Abses paru-paru dengan pneumonia
Kecuali: dengan pneumonia akibat
organisme yang dijelaskan (J10-J16)
J85.2 Abses paru-paru tanpa pneumonia;
Abses paru-paru NOS
J85.3 Abses mediastinum
J86 Pyothoraks
Termasuk: abses pleura atau toraks, empyema,
pyopneumotoraks:
Kecuali: akibat tuberkulosis (A15-A16)
J86.0 Pyothoraks dengan fistula
J86.9 Pyothoraks tanpa fistula
Penyakit-penyakit lain pada
pleura (J90-J94)
J90 Effusi pleura,
not elsewhere classified
Pleurisi
dengan effusi
Kecuali: pleurisy TB (A15-A16)
effusi (pleura) berisi cairan
limfe (J94.0);
pleurisy NOS (R09.1),
J91* Effusi pleura pada kondisi yang
diklasifikasikan di tempat lain
J92 Pleural plaque
Termasuk: penebalan pleura
J92.0 Plak pleura dengan terdapatnya asbestos
J92.9 Plak pleura tanpa asbestos
Plak pleura NOS
J93 Pneumothoraks
Kecuali: pyopneumothoraks (J86.-)
pneumotoraks: TB (A15-A16), kongenital atau perinatal
(P25.1),
traumatika
(S27.0),
J93.0 Spontaneous tension pneumothorax
[pneumothoraks tekanan spontan]
J93.1 Pneumothoraks spontan lainnya
J93.8 Pneumothoraks lain
J93.9 Pneumothoraks, tidak dijelaskan
J94 Kondisi lainnya pada pleura
Kecuali: Kondisi-kondisi pleura pada TB (A15-A16),
pleurisy NOS (R09.1)
haemopneumothorax traumatika
(S27.2), haemothorax traumatika (S27.1)
J94.0 Chylous effusion;
Chyliform effusion [effusi berisi
cairan limfe]
J94.1 Fibrothorax
J94.2 Haemothorax
Haemopneumothorax
J94.8 Kondisi lain yang dijelaskan pada pleura
Hydrothorax
J94.9 Kondisi pleura, tidak dijelaskan
Penyakit-penyakit lain pada sistem pernafasan (J95-J99)
J95 Kelainan respirasi pasca-prosedur, not
elsewhere classified
Kecuali: manifestasi pada paru-paru akibat radiasi
(J70.0-J70.1)
emfisema (subkutis) akibat
suatu prosedur (T81.8)
J95.0 Malfungsi trakheostomi
Obstruksi saluran udara
trakheostomi,
Perdarahan dari stoma trakheostomi,
Sepsis pada stoma trakheostomi,
Fistula tracheo-oesophagus menyusul
trakheostomi
J95.1 Insuffisiensi paru-paru akut menyusul bedah
thoraks
J95.2 Insuffisiensi paru-paru akut menyusul bedah
non-thoras
J95.3 Insuffisiensi paru-paru kronik menyusul
pembedahan
J95.4 Sindroma Mendelson [pneumonitis asam
menyusul aspirasi asam lambung]
Kecuali: komplikasi:
kehamilan (O29.0), persalinan dan melahirkan (O74.0), nifas (O89.0)
J95.5 Stenosis subglottis pasca-prosedur
J95.8 Kelainan pernafasan pasca-prosedur lainnya
J95.9 Kelainan pernafasan pasca-prosedur, tidak
dijelaskan
J96 Kegagalan
pernafasan, not elsewhere classified
Kecuali: kegagalan pernafasan pasca prosedur (J95.-)
respiratory distress syndrome: dewasa
(J80), bayi baru lahir (P22.0)
kegagalan kardio-respirasi, respiratory arrest (R09.2)
J96.0 Kegagalan pernafasan akut
J96.1 Kegagalan pernafasan kronik
J96.9 Kegagalan pernafasan, tidak dijelaskan
J98 Kelainan pernafasan lainnya
Kecuali: apnea NOS (R06.8), apnea tidur (G47.3),
apnea waku tidur pada neonatus (P28.3), apnea
neonatus (P28.4)
J98.0 Penyakit-penyakit
bronkus, not elsewhere classified
Kolaps
atau diskinesia trakeobronkus, bronkolitiasis
J98.1 Kolaps
paru-paru
Atelektasis,
kolaps paru-paru
Kecuali:
atelectasis (pada): TB (sekarang) (A15-A16), newborn (P28.0-P28.1)
J98.2 Emfisema
interstitium
Emfisema
mediastinum
Kecuali:
emfisema:
NOS
(J43.9), pada janin dan neonatus (P25.0)
pembedahan
(subkutis) (T81.8), subkutis traumatika (T79.7)
J98.3 Emfisema kompensasi
J98.4 Kelainan lain paru-paru
Pulmolithiasis, kalsifikasi
paru-paru,
Penyakit kistik paru-paru (didapat),
penyakit paru-paru NOS
J98.5 Penyakit mediastinum, not elsewhere
classified
Fibrosis, hernia, atau retraksi mediastinum
Mediastinitis
Kecuali: abses mediastinum (J85.3)
J98.6 Kelainan diaphragma
Diafragmatitis, paralisis diafragma,
relaksasi diafragma
Kecuali: hernia diafragmatika (K44.-), hernia diafragmatika kongenital
(Q79.0)
malformasi
kongenital diafragma NEC (Q79.1)
J98.8 Kelainan pernafasan lain yang dijelaskan
J98.9 Kelainan pernafasan, tidak dijelaskan
Penyakit pernafasan (kronik) NOS
J99* Kelainan pernafasan pada penyakit c. e.
J99.0* Penyakit paru-paru rheumatoid (M05.1†)
J99.1* Kelainan pernafasan pada kelainan jaringan
ikat diffusa lainnya
Kelainan pernafasan pada:
granulomatosis Wegener
(M31.3†), systemic lupus erythematosus (M32.1†)
dermatomyositis
(M33.0-M33.1†), polymyositis (M33.2†)
systemic sclerosis (M34.8†),
sicca syndrome [Sjögren] (M35.0†)
J99.8* Kelainan pernafasan pada penyakit lain yang
diklasifikasikan di tempat lain
Kelainan pernafasan pada:
amoebiasis (A06.5†), syphilis
(A52.7†), sporotrichosis (B42.0†)
cryoglobulinaemia
(D89.1†), ankylosing spondylitis (M45†)